Anak Anggota DPRD Surabaya  Jadi Korban Kejahatan di Mall
Surat Laporan Polisi

Sistem Pengawasan Lemah, Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Kejahatan di Mall

Anak Anggota DPRD Surabaya  Jadi Korban Kejahatan di Mall

Bineka.id - Pelaku kejahatan makin nekat. Meskipun Closed Circuit Television (CCTV) kerap memantau aksinya, tidak membuat para pelaku kejahatan ini takut. Bakahkan sejumlah pusat perbelanjaan di Surabaya menjadi sasaran pelaku.

Dengan ketidak maksimalanan pengawasan pihak pengelola menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan. Beberapa mall saat memang memiliki sistem pengamanan secara mandiri dengan menggunakan Closed Circuit Television (CCTV) namun belum terintegrasi dengan pusat server milik Pemkot Surabaya.

Hal ini membuka peluang tidak tertanganinya aksi kejahatan di Mall secara maksimal. Salah satu kasus terbaru adalah aksi kejahatan yang menimpa siswa kursus Bahasa Inggris di Galaxy Mall Surabaya beberapa waktu lalu.

Laporan keluarga korban yang mengeluhkan adanya kehilangan telepon seluler atau handphone (HP) korban tidak tertangani dengan baik. Begitu pula ketika pihak korban meminta diperlihatkan rekaman CCTV sulit didapatkan.

''Ini luar biasa, ada kasus kehilangan di pusat perbelanjaan yang menimpa seorang anak, tidak tertangani dengan baik. CCTV yang diperlihatkan tidak utuh,'' ujar Herlina Harsono Njoto yang tak lain orang tua korban, Senin (5/8/2024).

Perempuan yang juga Anggota Komisi D DPRD Surabaya ini menyesalkan sikap pengelola yang dinilainya kurang mendukung kampanye Surabaya sebagai Kota Ramah Anak. ''Bagaimana tidak, anak saya sampai trauma, bingung'' katanya.

Sedikit soal kronologis, -Herlina menyampaikan penuturan anaknya-, saat jam istirahat menuju musala untuk sholat anaknya kehilangan HP yang ditaruh di dalam tas. Korban kemudian panik lantaran pihak security tidak bisa dimintai keterangan soal kejadian tersebut.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan kasus-kasus seperti ini tidak hanya menerima anaknya, namun juga anak-anak dan pengunjung yang lain.  ''Kebetulan tempat les kan lokasinya di Mall tadi, jadi wajar kita tanya ke pihak Mall soal kronologis dan lain sebagainya, mengingat masa belajar di tempat les masih lama, kita takut menimbulkan sikap trauma, soal kronologis nanti-lah saat hearing,'' tuturnya.
Dari pihak mall sejauh ini belum ada upaya preventif maupun perbaikan, bahkan beranggapan ini wajar di ruang publik.

Untuk itu, dirinya sudah melapor ke Ketua Komisi D, Khusnul Khotimah untuk mengundang pihak Mall dan tentu pihak Pemkot agar bisa diselesaikan pola pengamanan yang baik seperti apa. ''Bukan persoalan HP nya, namun ini soal Surabaya yang katanya Ramah Anak, lah kalau seperti ini kan harus dibenahi,'' ujarnya.DIN

Peringati Peristiwa Kudatuli, Kader PDIP Surabaya Ziarahi Makam Ir. Sutjipto dan Tokoh PDI Promeg
Pengacara Nilai Laporan Penipuan Perumahan di Sidaorjo Lamban